Setiap fajar pagi dan tirai malam menjelang aku resah ,
Sebab namamu senantiasa terlantun dalam kalbu
Namamu membuatku galau
Apabila orang faham akan tangisku
seluruh dunia akan ikut menangis
Syurga tak membisu mendengar tangisku
dunia pun terpaku
Musim semi pun tiba usai kau tersenyum
Sang suria muncul dari balik wajah cantikmu
Duhai dikau yang bersemayam di kota seribu pilar
Duhai dikau yang tumbuh di negeri yang gersang
Duhai dikau yang telah melahirkan kata-kata indah
Aku akan bersabar lebih lama lagi dari yang kau sedari.
Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu, ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba.
Tapi yang Kutunggu … ah tak juga kau menyapaKu.
Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh lagi
kau masih tidak mempedulikan Aku.
Mengingatimu menjadikan fikiranku cerah
bahagia dan kadang juga sedih
Dalam fikiranku, kau bak semangat yang menyala
Dalam fikiranku, dikau bak misteri
Tanpamu jalan menuju cinta menjadi kabur
Sang musafir menjadi longlai dan bisu
Meski kuciptakan bayangan wajahmu dalam fikiranku tetap saja aku belum mampu mendekatimu .
Apa saja yang kukatakan belum mampu kau untuk mencintaiku !
Siapakah yang mampu melantunkan syair sesuai citanmu?
Aku tetap
berharap suatu saat engkau akan menyapaKu sehingga kau memberikan kabar gembira, Sehingga dengan berjalan Nya waktu Aku hanya berdoa , bersabar dan Tawakal di lembar sujud-Ku.
Biarkan kertas ini terjaga
Menanti apa saja
Menerima segala
Pena dan kata
Tanpa jeda
Tanpa tanya
Serupa aku?
Mereguk takdir tanpa ragu!
Andi .Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar