Cinta Berbuah Surga Hal 3

Sejak aku mendapatkan sebuah jawaban dari wanita yang aku cintai pada waktu pagi itu ia selalu memikirkan wanita yang berjubah hitam itu yang penuh kecantikan dihati nya sehingga wanita itu melintas dalam shalat nya , baca Al‐quran dan dalam apa saja yang ia kerjakan. Ia telah mencoba berulang kali menepis jauh‐jauh aura pesona akhwat berjubah hitam itu dengan melakukan shalat sekhusyu‐khusyu –nya namun usaha itu sia‐sia .

Selalu berdoa kepada sang pemiliknya agar cinta yang di rasakan nya segera terhapus dan ia ingin kembali seperti yang dulu yang hanya memilki cinta yang hakiki , cinta seorang hamba kepada Rabb nya .Namun semua itu butuh proses sehingga hadir seorng kk wanita yang selalu memberi nesehat yang membawa kesujukan dan bisa menenangakan pikiran nya di saat pikiran nya terlintas gadis yang ia cintai itu . kk itu selalu meringankan beban adenya di saat ketika adenya membutuhkan seorang kk untuk bisa meringankan dan cerita kejadian –kejadian yang ade nya alami . kakak itu selalu meyarankan , ade nya untuk selalu bertawakal pada takdir yang sudah di tentukan Allah Sehingga ia selalu meyarankan aku untuk banyak mengadu kepada Rabb . Karena kakak bilang padaku hanya kembali kepada Allah hati ini menjadi tenang .setelah sudah berbincang pada kakak malam itu aku kembali untuk mengerjakan tugas ku sebagai muslim , di saat malam telah hadir tak pernah ku sia-siakan waktu itu selalu ku isi dengan shalat malam sehingga di setiap shalat aku megirimkan doa untuk diri-ku dan diri-nya agar apa yang telah ku kirimkan semoga Allah meyampaikan doa itu pada-nya ..

“Ilahi, kasihanilah hamba‐Mu yang, lemah ini. Engkau Mahatahu atas apa yang menimpa diriku. Aku tak ingin kehilangan cinta‐Mu. Namun Engkau juga tahu, hatiku ini tak mampu mengusir pesona kecantikan seorang mahluk yang Engkau ciptakan. Saat ini hamba sangat lemah berhadapan dengan daya tarik akhawat sholeha itu dan , berilah padaku cawan kesejukan untuk meletakkan embun‐embun cinta yang
menets‐netes dalam dinding hatiku ini.

Ilahi, tuntunlah langkahku pada garis takdir yang paling Engkau ridhai. Aku serahkan hidup matiku untuk‐Mu. “isak tanggis mengharu biru pada Tuhan sang Pencipta hati, cinta dan segala keindahan semesta.

terus meratap dan mengiba.Hatinya yang dipenuhi gelora cinta terus ia paksa untuk menepis noda‐noda nafsu.semakin ia meratap embun‐embun cinta itu semakin deras mengalir. Rasa cintanya pada Tuhan.Rasa takut akan azab‐Nya. Rasa cinta dan rindunya pada akhwat itu.Dan rasa tidak ingin kehilangannya. Semua bercampur aduk dan mengalir sedemikian hebat dalam relung hatinya.

Dalam puncak munajatnya di malam hari ia selalu meminta petunjuk jalan hidupnya dan memohon agar Tuhan Tak akan bosen mebimbing jalan hidupnya untuk menuju jalan yang di Ridhai .

Menjelang subuh, ia terbagun.Ia tersentak kaget.Ia belum melaksanakan printah ilahi sehingga terlihat ada beberapa orang tampak tengah asyik beribadah bercengkrama dengan Tuhannya.Ia menangis,ia menyesal.Biasanya ia sudah membaca dua juz dalam shalatnya.

“Ilahi, jangan kau gantikan bidadariku di surga dengan bidadari di dunia. Ilahi, hamba lemah maka berilah kekuatan!” Ia lalu bangkit, mengusap wajah nya dengan air suci dan melakukan ibadah . Di dalam sujudnya ia berdoa .

“Ilahi, hamba mohon ridha‐Mu dan surga. Amin.
“Ilahi lindungi hamba dari murkaMu dan neraka. Amin.
Ilahi, jika boleh hamba titipkan rasa cinta hamba pada Akhwat itu pada‐Mu, hamba terlalu lemah untuk Menanggung Nya. Amin.
Ilahi hamba mohon ampunan‐Mu, rahmat‐Mu, cinta‐Mu, dan Ridha‐Mu.” Amin Ya Allah

Pagi hari, usai shalat dhuha berjalan ke pinggir kota . Tujuannya jelas yaitu bekerja . di saat tiba di kantor ia lagsung menuju meja kerja nya untuk melakukan perkerjaan yang harus di kerjakan .Tak lama kemudian dia menghidupkan komputernya . Sehingga ia asik bekerja Namun tak lama kemudian Akhwat yang ia cinta meyapanya .

Wajah nya menatap computer itu penuh dengan senang.karena akhwat yang ia cintai hadir menyapa nya sehingga pagi itu menjadi hari yang indah namun perbincangan itu tidak berlangsung lama Karena jarak dan waktu yang memisahkan Aku dan Dia .


Namun setelah perbincangan itu aku kembali ke masjid dengan kesedihan karena di sebabkan rasa rindu aku pada-Nya .sehingga Keimanan dan ketakwaan yang di milikinya ternyata tidak mampu mengusir rasa cintanya pada Akhawat sholeha itu . Apa yang di bicarakan tadi membuat nestapa jiwanya. Ia pun jatuh sakit. Suhu badannya sangat panas. Berkali‐kali tubuh-Nya lemas .Ketika keadaannya kritis
seorang jamaah membawa dan merawatnya di rumahnya Orang itu bernama Abu Ayaz . Yang di ceritakan Abu Ayaz ketika aku lemas dan terbujur di rumah nya ia mengatakan aku sering mengigau. Dari bibirnya terucap kalimat tasbih, tahlil, istigfar dan Akhwat itu .

Kabar derita yang dialami Nya ini tersebar ke seluruh pesisir utara . Sehingga ia selalu berdoa agar Angin pun meniupkan kabar ini ke telinga Akhwat itu . Rasa cinta yang tak kalah besarnya membuatnya menulis sebuah surat pendek, Kepada Akhwat itu melalui catatan ini .

Kepada Hamba Allah ,
Asslamu Alaikum Wa ramatullahi ,

aku sangat mencintaimu. Namun sakit dan deritaku ini tidaklah semata‐mata karena rasa cintaku padamu. Sakitku ini karena aku menginginkan sebuah cinta suci yang mendatangkan pahala dan diridhai Allah Azza Wa Jalla. Inilah yang kudamba. Dan aku ingin mendamba yang sama. Bukan sebuah cinta yang menyeret kepada kenistaan dosa dan murka‐Nya.

Hamba Allah

Aku ingin mengobati kehausan jiwa ini dengan secangkir air cinta dari surga. Bukan air timah dari neraka. Hamba Allah ,”Inni akhaafu in ‘ashaitu Rabbi adzzba yaumin ‘adhim!” (sesungguhnya aku takut akan siksa hari yang besar jika aku durhaka pada Rabb‐ku. Az‐Zumar :13)

Hamba Allah

Jika kita terus bertakwa, Allah akan memberikan jalan keluar. Tak ada yang bisa aku lakukan saat inikecuali menangis pada‐Nya. Tidak mudah meraih cinta berbuah pahala. Namun aku sangat yakin dengan

firmannya:“Wanita‐wanita yang tidak baik adalah untuk laki‐laki tidak baik, dan laki‐laki yang tidak baik adalah buat wanita‐wanita yang tidak baik (pula, dan wanita‐wanita yang baik adalah untuk laki‐laki yang baik dan laki‐laki yang baik adalah untuk wanita‐wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari
apa yang dituduhkan oleh mereka. Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (yaitu surga).” Karena aku ingin mendapatkan bidadari yang suci dan baik maka aku akan berusaha kesucian dan kebaikan. Selanjutnya Allah lah yang menentukan.

Hamba Allah

Bersama surat ini aku beritahukan bahwa setiap kata – kata yang tertulis penuh dengan arti cinta , semoga bisa jadi pelipur lara dan rindumu. Hanya kepada Allah kita serahkan hidup dan mati kita.

Bersambung

Wassalam ...



Andi .Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar