Serpih rinduku tercecer di atas ranah cinta

Serpih rinduku tercecer di atas ranah cinta,  kalbu yang merintih asa dalam mimpi dan doa tidurku tak lena, mata pun selalu terjaga
kerana bayang sosok cinta yang dirindui menyebar pesona kemanapun diri ini berada.

Rindu ini tak cukup cerdas ku catatkan dalam catatan akademis
hanya ada kesejatian dalam perbedaan dimensi antara aku dan yang kurindui ruang telah menjadi saksi dan menuliskan sajak-sajak nyanyian burung


penawar keabadian
Rinduku terkapar dalam alunan angin yang merambah ranting dan daun
ketika tahu diri ini bersaing dengan cahaya matahari yang lebih menjanjikan sinar.
Kendati hati mengais cinta melayangkan kisah rindu
tetap saja hati merindu untaian jawabmu yang ku harap mampu menopang tanyaku
tangis cintaku ku titipkan kepada angin yang kata orang lebih amanah menyampaikan salam.
Salam cinta, salam rindu dan sayang buatmu seorang di negeri cleopatra

wahai kasih percayalah panjangnya sungai Nil takkan mampu melebihi usia kesetiaanku padamu
nampak kuatnya patung ramses ah... pun kan roboh oleh gempur2 angin zaman
tapi rasaku ini lbh kuat dari itu ku nanti sampai sekian masa aku mampu
tolong sentuh meski sebutir pasir di gurun sinai yang terhampas gersang
cintamu kuharap menjadi oase ditengah2nya sentuhlah dengan bulir2 airmu  hingga tumbuh benih kurma, seperti itulah harapan cintaku

wahai seseorang di negeri 1000 pilar
hari ini aku terbayang sosokmu disana
ijinkan esok aku merambah asa menjadi nyata
merealisasikan rayuan dengan kidmatnya akad
tak mampukah kau sekedar berkata “iya” saja untuk ku???
mengiyakan ajakanku untuk kita berjalan di atas roll karpet merah
menuju mihrab cinta Muhammad Ali pasha yang terkenal membiru di negerimu
aku ingin kau menjadi halal bagiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar