banyak sekali Makna yang tersimpan dari kata arti Ketika Cinta Bertasbih . Ketika cinta bertasbi adalah Lantunan tasbih setiap molekul cahaya bulan meniti arak awan diantara rekah senyum sang bintang, mengangkat ruh_ruh yang meninggalkan sepenggal nafas pada jasad tak bergerak. Akankah semua ini berakhir indah, seindah nuansa "ketika cinta bertasbih, ketika ia mampu untuk menjalani kehidupan nya dengan penuh cinta kepada Mahluk - Nya dan kecintaan nya kepada Rabb Nya ,...
mungkin itu terjadi pada saat orang yang didamba adalah orang yang selalu meluangkan hatinya untuk selalu berdzikir atas tuhannya, serta dia sendiri adalah orang yang selalu dekat hati dengan tuhannya serta mendambakan cintanya atas ridho allah baginya .
"dzikir didalam hati tanda nikmat dikedalaman sanubari, jiwa seakan terbang menerawang langit-langit batas alam fikiran, kata_kata serupa jewantahkan asa yang terangkum pada rasa. kuasa sang pencipta adalah akhir dari semua tanya". Tetaplah indah... seperti indahnya "pelangi " dihatimu.
Kala sang alam mulai terlelap , Hening terasa tiada terucap suatu kata , Terlihat kerlip lembut bintang disana Membuat rindu ini semakin merona.
Kutermangu dalam kesunyian , Tenggelam dalam kebisuan , Desir sang bayu mengusap wajah berikan ketenangan , Parasmu jelas tergambar di pelupuk mata .
Ingin kurengkuh sosok bayanganmu , Namun bayangan hanyalah bayangan , Kurasakan kebekuan menyusup setiap jengkal aliran darah , Kuhela nafas panjang tuk redakan segala sesak , Saat kutatap sang rembulan .
Hatiku berbisik “aku rindu dia,
Akankah dia tahu aku merindukannya ?”
Tanpa sadar setitik air mata jatuh
Mengiring kerinduan yang tak tertahankan lagi
Kembali ku berbisik lirih dengan kepala tertunduk .
“aku sayang dia, aku rindu dia”
Kenangan masa indah yang pernah terajut kembali membayang
Oh Tuhan…
Aku amat merindukannya
Nuansa hati selalu berubah tanpa batas, waktu Menelusuri keasingan dalam lembah yg semu, Seluruh penghuni alam berdzikir tanpa rasa jemu .
Namun keetika Hatinya yang dipenuhi gelora cinta terus ia paksa untuk menepis noda‐noda nafsu. Anehnya, semakin ia meratap embun‐embun cinta itu semakin deras mengalir. Rasa
cintanya pada Tuhan. Rasa takut akan azab‐Nya. Rasa cinta dan rindunya pada Tuhan. Dan rasa tidak ingin kehilangannya. Semua bercampur dan mengalir sedemikian hebat dalam relung hatinya. Dalam puncak munajatnya .
Aku mencintaimu
Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya.
AkuTak pernah lelah
Menanggung beban derita
AkuTak pernah lelah
Menghisap luka
Aku mencintaimu
Seperti matahari
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah
Menghangatkan jiwa
Aku mencintaimu
Seperti air
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membersihkan lara
Tak pernah lelah
Menyejukkan dahaga
Aku Mencintaimu
Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Mengharumkan mekar aroma bahagia
Tak pernah lelah
Meneduhkan gelisah yang nyala
Aku tak kuasa menahan sedih dan air mataku , Aku tak kuasa menahan rasa sedih yang berselimut rasa cinta dan sayang padanya. Kupegang tangannya dan kuciumi. Kupegang keningnya yang hangat.
Aku ingin mengatakan aku cinta padanya. Tapi entah kenapa melihat sorot matanya yang bening aku tidak berani mengatakannya. Tenggorokanku tercekat. Mulutku terkunci hanya hati yang berbicara tanpa suara. Tapi aku berjanji akan mencari waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya padanya. Aku ingin menikah dengannya. Dan aku akan mengikuti semua keinginannya. Aku sangat mencintainya seperti seorang penyembah mencintai yang disembahnya. Memang memendam rasa cinta sangat menyiksa tapi sangat mengasyikkan.
Dari Abu Musa al-Asy’ari رضي الله عنه, ia berkata : Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Seseorang itu bersama orang yang ia cintai.” [Muttafaqun alaihi]
Wassalam ....
Inilah Nuansa sastra ,,, ^_____^
Andi .Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar